Keanekaragaman hayati di Indonesia dibedakan
menjadi 3 yatu :
- Keanekaragaman Gen
- Keanekaragaman Jenis
- Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman hayati bermanfaat bagi
kehidupan sehingga diperlukan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.Untuk mengetahui seberapa banyak
keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh bangsa ini dilakukan
klasifikasi/pengelompokan makhluk hidup yang mencakup tingkatan takson dan
penamaan/Binomial Nomenklatur. Selain itu adanya Garis Weber dan Garis Wallace
menghasilkan keunikan hewan dan tumbuhan didalamnya.Oleh karena itu perlu upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Anda dapat memberikan komentar mengenai keanekaragaman hayati, klasifikasi makhluk hidup dan keunikan hewan dan tumbuhan di Indonesia serta upaya yang dilakukan.
Berikan satu komentar Anda mengenai uraian
diatas !
Sit Rochmini Raafi Aulidiyah
BalasHapusX-MIA.3
35
Linnaeus mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam tujuh tingkatan, yaitu kingdom (kerajaan), divisi (suku), untuk tumbuhan phylum (filum) untuk hewan classis (kelas), ordo (bangsa), familia (suku), genus (marga), spesies (jenis).
Nur'aini Putri Prihastutik, X-MIA 4/31
BalasHapusKeanekaragaman Gen.
Susunan perangkat gen menentukan ciri dan sifat pada individu yang bersangkutan. Keanekaragaman susunan perangkat gen menentukan keanekaragaman individu. Setiap individu mempunyai susunan gen yang berbeda dengan individu lainnya, walaupun termasuk kedalam jenis yang sama. Variasi susunan gen pada individu-individu yang termasuk dalam jenis sama akan mengakibatkan adanya variasi bentuk, penampilan, dan sifat yang tampak akan berbeda. Variasi tersebut adalah sebagai keanekaragaman gen atau individu.
Variasi bentuk, penampilan dan sifat antar individu tanaman padi merupakan contoh keanekaragaman gen. pada tumbuhan. Variasi bentuk, penampilan antar individu tikus merupakan contoh keanekaragaman pada hewan.
Nur'aini Putri Prihastutik, X-MIA 4/31
BalasHapusIndonesia memiliki hewan (fauna) tipe oriental (asia), australia dan peralihan
Hewan tipe oriental, hewan dengan tipe ini terdapat di daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali.karakteristik hewan di wilayah tersebut adalah sebagai berikut :
- Banyak spesies mamalia berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, dan badak
- Terdapat berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya akan jenis
primata.
- Jenis burungnya memiliki warna yang kurang menarik dibanding burung tipe australia, tetapi
dapat berkicau.
Hewan tipe Australia, hewan tipe ini merupakan hewan di bagian timur seperti papua. Karakteristik hewan tersebut adalah sebagai berikut:
- Banyak mamalia berukuran kecil, seperti kuskus, landak, dan mamalia berkantung, seperti
kangguru.
- Tidak terdapat spesies kera
- Jenis-jenis burungnya memiliki warna yang beragam, seperti cendrawasih dan kasuari.
Hewan tipe peralihan, hewan tipe ini meliputi hewan di wilayah sulawesi dan kepulauan maluku. Hewan ini sebagian mirip dengan tipe oriental dan sebagian mirip tipe australia, misalkan tarsius, burung maleo, kuskus, kera malaka, burung raja udang, anoa, dan babi rusa.
Ameliana Sri Utami X-MIA 3 / 04
BalasHapusterdapat 2 cara pelestarian keanekaragaman hayati di indonesia , yaitu pelestarian in situ dan eks situ
pelestarian in situ adalah pelestarian mahkluk hidup di dalam habitat aslinya .
pelestarian in situ yang umumnya di lakukan adalah melalui taman nasional , cagar alam , huitan wisata , taman hutan raya , taman laut , wana wisata hutan lindung dan kebun raya .
pelestarian eks situ adalah suatu upaya pelestarian yang di lakukan dengan memindahkan ke habitat lain yang lebih cocok bagi perkembangan hidupnya .
contohnya kebun botani (kebun raya) kebun raya adalah kumpulan tumbuhan-tumbuhan yang berasal dari berbagai daerah dan di tanami untuk tujuan konservasi .
Andini Permata Hadi, X-MIA 4 / 07
BalasHapusKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, ukuran, warna, jumlah, penampilan, dan sifat-sifat lain yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, yaitu tingkatan gen, jenis, dan ekosistem. Ada dua faktor penyebab terjadinya keanekaragaman, yaitu faktor keturunan (genetik) atau faktor lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, secara garis besar keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem.
Andini Kurnia Putri
BalasHapusX MIA 4 / 06
A. Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
B. Tingkat Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies).
misalnya :
variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya
variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya
variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistulosum (locang)
Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut :
F = G + L
F = fenotip (sifat yang tampak)
G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen)
L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.
M.ridwan farid ~ X MIA 2 ~ absen 20
BalasHapusKeanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, s daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub s lebih sedikit.
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal s. Salah satu perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari spesies yang ada di Bumi adalah yang masih ada. [1]
Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima kepunahan massal besar dan peristiwa kecil telah menyebabkan beberapa tetes besar dan mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat dalam keanekaragaman hayati melalui ledakan-Kambrium sebuah periode di mana mayoritas filum multiseluler pertama muncul. [2] The 400 juta tahun ke depan termasuk diulang, kerugian besar keanekaragaman hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan massal. Dalam Karbon, kolaps hutan hujan menyebabkan kerugian besar dari kehidupan tanaman dan hewan. [3] Peristiwa kepunahan Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu 30 juta tahun [4] Yang paling terakhir, peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen, terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik perhatian lebih dari yang lain karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus s. [5]
Periode sejak munculnya manusia telah menunjukkan pengurangan keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung dan kerugian atas keragaman genetik. Dinamakan kepunahan Holocene, pengurangan ini disebabkan terutama oleh dampak manusia, terutama kerusakan habitat. Sebaliknya, keanekaragaman hayati dampak kesehatan manusia dalam berbagai cara, baik secara positif maupun negatif. [6]
MID
BalasHapusAlfina R.a, X MIA-2/03
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel.
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi jumlah dan susunan gen pada makhluk hidup.
Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.
Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati yang menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis.
Contoh keanekaragaman tingkat jenis adalah dalam keluarga kacang-kacangan, kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut walaupun ditemukan ciri khas yang sama, akan tetapi ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi interaksi antara makhluk hidup dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem.
Vina rahmawati X_MIA-2 ( 34 )
BalasHapusKeanekaragaman hayati merupakan penyataan mengenai berbagai macam ( variasi ) antara spesies dengan ekosistem
Zaky ibnu hidayat
HapusX-MIA-2(38)
Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
ACMAD ALVIANSYAH
BalasHapusX-MIA 2
ABSEN 13
1. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Barat
Bagian barat yang merupakan paparan sunda memiliki fauna asia, contohnya berbagai jenis kera, gajah, macan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
a) Sumatra memiliki hewan - hewan yang khas, seperti: gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan.
b) Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng.
c) Kalimantan memiliki badak bercula dua, macan tutul, orang utan, kera berhidung panjang, dan beruang madu.
2. Persebaran Hewan Di Wilayah Indonesia Timur
Bagian timur indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas burung - burung dengan warna menyolok misalnya Kasuari, burung nuri, parkit, cendrawasih, dan merpati berjambul, beberapa jenis hewan berkantung misalnya kanguru, wallabi, dan kanguru pohon.
dibagian tengah , seperti sulawesi terdapat hewan yang khas yaitu anoa,dan dipulau komodo terdapat komodo (biawak besar).
Zona peralihan antara Oriental dn Australian
bagian kepulauan indonesia ini merupakan daerah peralihan antara kawasan Australian dan Oriental. Daerah yang merupakan tempat peralihan yang mecolok adalah sulawesi.
Yusrinna~ XMIA2/37
BalasHapusKeanekaragaman hayati adalah tingkat variasi
bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem
bioma spesies,, atau seluruh planet.
Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari
kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati
adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat
darat, s daerah tropis biasanya kaya
sedangkan spesies dukungan daerah kutub s
lebih sedikit.
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya
menyebabkan kepunahan massal s. Salah satu
perkiraan adalah bahwa kurang dari 1% dari
spesies yang ada di Bumi adalah yang masih
ada. [1]
Sejak kehidupan dimulai di bumi, lima
kepunahan massal besar dan peristiwa kecil
telah menyebabkan beberapa tetes besar dan
mendadak dalam keanekaragaman hayati. Para
eon Fanerozoikum (yang 540 juta tahun
terakhir) ditandai pertumbuhan yang cepat
dalam keanekaragaman hayati melalui
ledakan-Kambrium sebuah periode di mana
mayoritas filum multiseluler pertama muncul.
[2] The 400 juta tahun ke depan termasuk
diulang, kerugian besar keanekaragaman
hayati diklasifikasikan sebagai kepunahan
massal. Dalam Karbon, kolaps hutan hujan
menyebabkan kerugian besar dari kehidupan
tanaman dan hewan. [3] Peristiwa kepunahan
Permian-Trias, 251 juta tahun lalu, adalah yang
terburuk;. Pemulihan vertebrata butuh waktu
30 juta tahun [4] Yang paling terakhir,
peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogen,
terjadi 65 juta tahun lalu, dan sering menarik
perhatian lebih dari yang lain karena
mengakibatkan kepunahan dinosaurus s. [5]
Periode sejak munculnya manusia telah
menunjukkan pengurangan keanekaragaman
hayati yang sedang berlangsung dan kerugian
atas keragaman genetik. Dinamakan
kepunahan Holocene, pengurangan ini
disebabkan terutama oleh dampak manusia,
terutama kerusakan habitat. Sebaliknya,
keanekaragaman hayati dampak kesehatan
manusia dalam berbagai cara, baik secara
positif maupun negatif. [6]
KADETA FIBINTARA / X MIA 2 / 15
BalasHapusKeanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam, mengingat ekosistem bioma spesies,, atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, s daerah tropis biasanya kaya sedangkan spesies dukungan daerah kutub s lebih sedikit.