Rabu, 20 Februari 2013

sistem ekskresi

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan ooleh tubuh. Alat-Alat Ekskresi pada manusia yaitu sebagai berikut. 1) Giinjal Ciri-Ciri: - Jumlah ada sepasang, - Terletak di dekat tulang-tulang pinggang. - Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu luar yang diseout korteks. Korteks ini mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Lapisan ginjal sebelah dalam disebut sumsum ginjal atau medulla - Berfungsi untuk menyaring darah Bagian-bagian nefron: 1. Badan malphigi, terdiri atas glmerlus dan kapsula bowmen 2. Tubulus-tubulus, terdiri dari tubulus kontortus distal, proksimal, lengkung hcnle, tubulus pengumpul 3. Pelvis renalis Pres pembentukan urin Proses pembentukan urine dimulai dengan penyaringan yang terjadi di badan Malpighi. Di dalam bagian ini, glomerulus dikelilingi oleh kapsula Bowman. Darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan lain-lain mengalami penyaringan, kecuali yang bermolekul besar seperti sel-sel darah dan protein. Filtrasi masuk ke ruang kapsula Bowman, menjadi filtrat glomerulus atau urine primer. Jumlah darah yang mengalir melalui ginjal ini ada sekitar 1,2 liter setiap menit, (seperempat dari seluruh jumlah darah yang dipompakan ooleh jantung). Proses penyaringan ini terutama disebabkan ooleh tekanan darah, dan dipengaruhi pula ooleh pengerutan dan pengembangan arteriol yang menuju dan meninggalkan glomerulus. Pengerutan arteriol yang menuju glomerulus akan menambah jumlah filtrat dan selalu diikat ooleh pengembangan arteriol yang meninggalkan glomerulus (arteri eferen). Filtrat glomerulus ini masih mengandung banyak zat yang diperlukan tubuh, sepertiglukosa, garam-garam dan asam amino. Dari glomerulus, filtrat dibawa melalui tubulus kontortus yang dikelilingi ooleh pembuluh darah. Dalam tubulus terjadi reabsorsi zat-zat yang masih berguna. Setelah terjadi reabsorbsi kadar urea menjadi lebih tinggi, sehingga terbentuk lagi zat-zat lain yang sementara waktu tidak digunakan lagi. Seteoleh iiltrasi selesai, reabsorsi dan augmentasi ini barulah terbentuk urine yang sebenarnya, yang dikumpulkan melalui tubulus kolekta, ke pelvis renalis. Di dalam badan Malpighi, kapsula Bowman menyaring zat-zat dari darah yang ada di lomerulus, dan terbentuklah filtrat glomerulus. Di dalam tubulus kontortus proksimal, zat-zat yang berguna diserap kembali ooleh pembuluh darah dari urine primer. Terbentuklah filtrat tubulus atau urine sekunder. Dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambah lagi zat-zat yang pada saat itu tidak digunakan lagi dan menyerap kelebihan zat sehingga terbentuklah urine yang sesungguhnya. Proses-proses yang terjadi pada ginjal Proses tempat Cairan asal Hasil Keterangan Filtrat Dalam urine glomerulus primer tidak Filtrasi glomerulus darah (urine ada protein, primer) tetapi ada ukosa ' Dari urine primer, zat- Filtrate Sudah tidak I Reabsorbsi Tubulus kontortus zat yang direabsorbsi: tubulus terdapat proksimal glukosa, H20, vitamin, (urine glukosa Na+, K+ dan Cl sekunder Tubulus kontortus Urine sekunder, zat Urine yang Augmentasi distal- tubulus kontortus kolektifus yang dibuan$ : ammonia H' K+ sebenarnya i 2) Hati - Hati mengeluarkan hasil pembongkaran hemoglobin, berupa zat warna empedu. - Fungsi hati yang lain adalah: (1) Untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen, (2) Tempat berlangsungnya pembenhdkan protein tertentu maupun perombakannya (3) Menetralkan racun-racun yang ada dan ikut dalam pembentukan maupun perombakan sel darah merah. Proses perombakan sel darah merah di hati adalah sebagai berikut. 3 ) Paru paru Pengeluaran zat-zat sisa melalui paru-paru adalah karbondioksida. Karbondioksida dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. 4) Kulit Pengeluaran melalui kulit berupa keringat. Kulit mengandung kelenjar-kelenjar keringat dan minyak. Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan¬kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran, kuman-kuman, panas, zat kimia, dan mengurangi kekurangan air, mengatur suhu badan, seta menerima rangsang dari luar.

Selasa, 19 Februari 2013

SISTEM PEREDARAN DARAH

Peredaran darah berfungsi mengangkut zat-zat yang bermanfaat ke seluruh tubuh dan mengangkut xat-zat yang tidak bermanfaat ke alat pengeluaran untuk dikeluarkan dari tubuh. Macam-macam peredaran darah pada manusia antar•a lain: 1. Peredaran darah besar, yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) menuju keseuruh tubuh (kecuali paru-paru) dan kembali lagi ke jantung (serambi kanan). 2. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran da.rah dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru kembali lagi ke jantung (serambi kiri). Gambar peredaran darah 3. Peredaran getah bening (limfe). Peredaran ini dimulai dari jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka, karena peredaran getah bening tidak selalu didalam pembuluh darah, maka disebut peredaran terbuka. Cairan getah bening berasal dari plasma darah yang ketika didalam jaringan keluar dari kapiler halus. Selanjutnya pembuluh ini bergabung menjadi a). Pembuluh limfa dada kiri atau duktus iorasikus, yang mengalirkan limfa (getah bening) dari otot-otot tubuh bagian bawah, dan alat-alat tubuh bagian atas. b). Pembuluh getah bening ini masuk ke pembuluh balik bawah selangka kiri. c). Pembuluh liinfa dada kanan atau duktus limfatikus dekster, mengalirkan getah bening dari alat-alat tubuh bagian atas sebelah kanan, kapala, leher, dada, paru-paru, tangan, sebelah kanan dan jantung. Pembuluh ini berakhir pada pembuluh balik bawah selangka kanan. Alat Peredaran Darah Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah. a. Jantung Jantung (cor) berfungsi sebagai alat pemompa darah, terletak di rongga dada di atas diafragma. Jantung dilapisi selaput pelindung yang disebut perikardium. Jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu serambi kanan ( atrium dexter ), serambi kiri (atrium sinester), bilik kanan (ventrikel dexter) dan bilik kiri (ventrikel sinester). Bilik berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan ke paru-paru. Oleh karena itu bilik memiliki otot lebih tebal daripada serambi yang hanya berfungsi menerima darah. Di antara bilik kanan dan serambi kanan terdapat katup berdaun tiga yang disebut valvula trikuspidalis. Sedangkan antara bilik kiri dengan serambi kiri terdapat katup berdaun dua yang disebut valvula bikuspidalis. Katup trikuspidalis dan bikuspidalis ini berfungsi agar darah yang mastilc ke bilik tidak kembali ke serambi. Pada pangkal nadi dekat ja.ntung terdapat katup berbentuk bulan sabit (valvula semilunaris). Katup ini berfungsi menjaga darah yang masuk ke dalam nadi agar tidak kembali ke jantung. Proses kerja jantung 1. Ketika serambi jarYtung mengembang (berelaksasi), darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-panx masuk ke serambi kiri. 2. Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, sodang darah dari serambi kirl masuk ke bilik kiri. 3. Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-paru, sedangkan darnh dari bilik kiri menuju k4 seluruh tubuh. 4. Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kwang 1/20 detik. b. Pembuluh Darah 1. Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole. Aorta adalah pembuluh darah yang langsung berhubunga,n dengan jantung. Arteri adalah cabang dari aorta. Arteriole adalah pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler. 2. Pembuluh balik (verxa), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung. Vena dapat dibedakan menjadi venule, vena dan vena cava. Venule adalah pembuluh balik yang berhubungan dengan kapiler. Vena menerima darah dari venule. Sedangkan vena cava adalah pembuluh balik besar yang langsung berhubungan dengan jantung. 3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan. c. Darah Darah manusia tersusun atas plasma darah dan sel darah. Plasma darah berfungsi mengangkut zat-zat makanan seperti zat gula sederhana (glukosa, galaktosa, fruktosa), asam amino (protein sederhana), vitamin dan mineral ke seluruh bagian tubuh, serta mengangkut zat sisa seperti urea, dan asam urat dari jaringan tubuh dibawa ke alat pengeluaran. Selain itu plasma darah juga mengangkut hormon ke bagian tubuh tertentu. 1) Sel Darah. Sel darah manusia terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). a) Eritrosit (sel darah merah) - Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya) - Tidak berinti - Setiap lmm3 darah, mengandung 4 juta - 6 juta eritosit. - Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen. b) Leukosit (sel darah putih) - Memilild bentuk tidak tetap dan dapat bergerak bebas yang disebut amoeboid, - Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti. - Setiap lmm3 darah, mengandung 6.000 - 9.000 leukosit. - Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi. c) Trombosit (keping darah) - Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah. - Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit. - berfungsi dalam proses pembekuan darah. Trombosit berurnur kurang lebih 2-3 hari. Kelainan dan penyakit pada darah dan sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan non keturunan. 1. Faktor Keturunan Penyakit keturunan disebabkan oleh genetik. Di antaranya adalah sebagai berikut: a. Hemofilia Penyakit keturunan berupa darah yang keluar dari pembuluh darah tidak dapat membeku. b. Thalassemia Penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan. Akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida kurang. c. Sick Cell Anemia (SCA) Penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang. 2. Faktor Non Keturunan Kelainan darah ini disebabkan oleh faktor fisiologis. Di antaranya adalah: a. Anemia Penyakit kurang darah, disebabkan kandungan Hb rendah, berkurangnya sel darah merah, atau menurunnya volume darah dari ukuran normal. b. Anemia pernisiosa Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12. c. Aneurisma Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot. d. Eritroblastosis fetalis Rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu. e. Elefantiasis Penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing Filaria. f. Hipertensi Tekanan darah tinggi, yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 -200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 -110 mmHg atau lebih. g. Hipotensi Tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di bawah 100 mmHg. h. Leukemia (kanker darah) Penyakit yang disebabkan bertambahnya leukosit yang tidak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih. i. Trombus dan embolus Penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner. j. Jantung koroner Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria. k. Sklerosis Penyakit pengerasan pembuluh nadi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu karena endapan lemak, disebut aterosklerosis dan disebabkan oleh endapan kapur atau arteriosklerosis. Sklerosis dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas pembuluh darah,sehingga menaikkan tekanan darah. Jika sklerosis ini terjadi pada arteriole maka dapat menyebabkan pecahnya arteriole tersebut. Kalau hal ini terjadi di otak dapat menyebabkan kematian (stroke). l. Varises Penyakit berupa pelebaran vena pada bagian betis. Bisa juga pelebaran venanya pada bagian anus yang sering disebut ambeien, wasir, atau hemoroid.